Kemarin
sore saya mengirim dua email penting dan tentunya berharap esok pagi sudah ada
respons atau balasannya. Pagi datang, saya semangat membuka email, memeriksa
inbox sambil mendengarkan streaming radio, it’s Wednesday morning – time to
charge myself by listening Teh Ninih’ speech on MQ Radio Bandung. Well, back to
email and yes, God answers my wish. Satu email pertama sangat membahagiakan,
yaitu dari kampus luar negeri, katanya dokumen beasiswa saya sudah sampai
*berdoa banyak-banyak semoga kali ini lolos dan berangkat kesana*. Email kedua
adalah dari seorang manajer motivator. Gini ceritanya, akhir-akhir ini saya
sedang kepincut sama buku motivasi tulisan seorang pria yang getol banget
sedekah. Yang bikin wow lagi adalah tuh pria seumuran sama saya, tentunya dia
lebih tua beberapa bulan. Wah! Pokoknya tulisannya sangat inspiratif sekali.
Nah, saya berencana mengundang pria ini ke acara milad satu komunitas
pembelajar bahasa inggris, dimana mayoritas dari komunitas ini adalah
scholarship hunter. Then, saya beranikan diri meng-email si penulis muda ini.
Intinya nanya gimana prosedur mengundang pria ini dan berharap semoga si pria
ini mengosongkan jadwalnya di bulan april 2013 ini. And yes, saya kirim ke
email pribadinya (soalnya nama emailnya beda dengan email manajernya) tapi
ternyata yang jawab si manajernya. Lugas aja jawabannya, *bentar, saya copy
dulu ya*
Assalamu'alaikum Mbak,
Berikut Prosedur untuk mengundang xxxxxxxxxxxxx:
1. Fee Rp 10.000.000 perjam
2. Akomodasi
3. Transportasi
Jika ada yg kurang jelas, silahkan hubungi saya.
Kami tunggu kabar secepatnya agar bisa membooking schedule xxxxxxxxxxxxx.
Terima kasih.
Wassalam.
Uwow!
Agak ga percaya terus saya itung tuh angka enol ada berapa sambil telunjuk saya nge-touch layar laptop biar gak ada yg missing satu enol pun. An terereeengg~ ada tujuh enolnya :D Saya sih ga marah-marah atau ngutuk-ngutuk, mencak-mencak pas baca email ituh karena harganya yang mendewa,
tapi lebih ke ngakak-ngakak sendiri dan tentunya berbagi tawa dengan tetangga
sebelah kamar saya. Betapa tidak, tarifnya bikin sport jantung ~lalalala~. I
dunno what to do, sementara komunitas saya adalah komunitas sosial dimana ga
pernah narik dana sedikit pun ke anggotanya. Jadi, untuk menjadi anggota di
komunitas ini cukup membayar 50rb rupiah untuk long life time alias SEUMUR HIDUP. Itu pun dapet gratis kamus
kantong lho~ Selidik punya selidik, saat ini komunitas saya cuma punya uang
2jt-an aja. Hahaha… makinlah galau sayah. Wait, saya kok jadi berpikir agak
kurang baik ya. Kenapa si pria penulis berusia 25 tahun ini berani matok harga
selangit *menurut kita* sementara dalam tulisannya (dibukunya) dia selalu
ngajarin betapa pentingnya bersedekah; betapa dia mengajak pembacanya untuk
tidak ragu bersedekah. Tapi kok? Bukankah berbagi ilmu juga sedekah? Toh ya sopan-santunnya
pasti sang pengundang ga akan membiarkan si tamu pulang dengan tangan kosong.
Ya, saya paham benar, ga mungkin lah gratis, kan ada ongkos dari rumahnya yang
di Jakarta ke tempat kami di Bandung.
Sudahlah!
Saya yang biasanya lumayan pinter nego sekarang agak give up juga. Ya iyalah, sepuluh juta mau nego jadi berapa?? Hehe..
Tiba-tiba saya ingat satu hal. Disini ada dosen mahasiswa S1 yang dibayar hanya 100.000
per jam (90 menit) *baca:saya*. Disini ada dosen mahasiswa S2 bergelar professor yang
dibayar hanya 500.000 untuk 3 sks atau 2,5 jam. Ini professor lulusan luar
negeri juga lho dengan penelitian dan bukunya yang seabreg~. Sementara disana ada anak muda usia 25 yang baru lulus s2
sudah punya pemasukan 10 juta/ jam (sehari 24 jam dikali 10 juta dikali 30 hari
= pendapatan satu bulan, kebayang enol-nya banyak beud ^^v usil mode on) Subhanallah..
saya percaya ini bagian dari cerita yang Allah buat. Hehehe… tapi pikiran saya
agak nakal dikit kemudian “ga mau jadi professor ah, jadi motivator ajah,
bayarannya gede, hehehe… piss ^^v” Anyway, trus motivator yang sering nongol di
tipi-tipi dan lebih senior itu bayarannya berapa ya? *curious mode on*
Last,
kakaaaaaa, kamu mahal sekali x_X
Jogjakarta, 14 March '13