Selamat
Hari Kartini, untuk wanita-wanita hebat dan laki-laki yang menghormati wanita!
Meski
sudah tiga hari yang lalu, saya tetap ingin membagi pengalaman ini. Tepat di
Hari Kartini, Senin 21 April 2013, teman baik saya mengajak saya untuk gabung
dan ambil bagian dari perayaan Kartini. Saya diajaknya membaca puisi tentang
wanita. Saya sebenarnya ingin sekali menjadi bagian, tapi karena terlalu
mendadak saya ga ada persiapan apa-apa, termasuk puisi yang mana yang harus
saya bacakan. Pun karena saya lebih sering membuat puisi patah hati atau jatuh
cinta hehehe.. :D.
Namanya
“Malam Untuk Kartini”, banyak sekali yang datang, tentunya dari berbagai macam
komunitas. Disana siapapun boleh tampil, mau baca puisi, orasi, atau bahkan baca
suratnya Ibu Kartini. Yang pasti semua tentang perempuan boleh unjuk gigi
disana. Daaann hal yang paling menarik malam itu adalah kehadiran komunitas
waria. Awalnya saya sedang duduk manis di depan lilin yang sudah panitia atur
sedemikian rupa, tiba-tiba seorang waria datang dari belakang dan menepuk
pundak saya. Waria yang menurut saya paling cantik diantara waria lainnya, lha
kok tau? Yaiyalah, dari tadi kan saya cukup keppo
untuk melihat waria-waria yang super duper aktif diantara komunitas lainnya.
Ting! Lho kok iso waria ini tau nama
saya dan tau kalo saya jago bikin puisi (huweek :P). Ketangkeplah wajah temen
saya senyum-senyum ngeliat saya dari jauh, yup, ini kerjaan dia. Teman saya ini
luar biasa, dia laki-laki namun dia aktif di komunitas semacam ini, komunitas
waria dan komunitas LGBT. Dia juga menjadi pengajar sukarela di komunitas waria,
pengajar Bahasa Inggris. Saya selalu salut sama dia yang peduli dengan mereka
yang sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Balik
lagi ke waria tadi, namanya Tamara Pertamina. Tiba-tiba dia minta tolong bikinin
puisi yang logis, keras, dan dia juga minta saya untuk membuatnya dengan
kata-kata kasar. Biar feel nya lebih
dapet katanya. Wait~ sumpah saya ga bisa bikin puisi dengan kata-kata kasar.
Tapiii,, saya anggap ini tantangan. So, saya iya-in lah permintaan mba Tamara
itu. Waktu yang dikasi dikit banget. Dan taraaaa.. jadi deh puisinya. Setelah
dua peserta maju, trus mba Tamara maju. Sebelum baca tentunya dia bilang kalo
puisi itu ciptaan saya, mba Dede. Hahahaha… malu saya, kenapa? Soalnya
kata-katanya kasar, ga sesuai sama penampilan saya yang penuh dengan kelembutan
^^v. Begitu nama saya dia sebut, (boleh agak lebay sedikit ya) tiba-tiba suara
tepuk tangan riuh terdengar, ternyata teman saya yang heboh dan waria-waria
lainnya yang tepuk tangan dan teriak-teriak, hahaha… oke-oke ^^ tengkyu tepukan
tangannya :D
Selepas
itu saya mulai akrab dengan teman-teman waria lainnya khususnya mba Ocha, nama
lengkapnya Mirai Ocha hehehe… kayak produk iklan yaa. Trus mba Ocha juga
nyebutin nama-nama temannya yang lain, mba Sean Paracetamol, mba Tamara
Pertamina, dll. Hihihihi… namanya dilengkapi nama produk semua. Mba Ocha ini
katanya udah lama jadi waria, kalo siang dia ngamen, nyanyi lagu apa aja yang
penting pendengar senang dan mba Ocha dapet uang buat makan. Satu sisi lain
yang bikin saya wow sama mba Ocha,
dia ternyata pecinta nasheed. Wow!
Dia sebutin semua nama kelompok nasheed kayak Snada, Nowseeheart, Edcoustic,
Saujana, dan masih buanyak lagi. Dan pas saya nyuruh dia nyanyi, dan bener aja,
dia apal semua liriknya. Belum selesai sampai disini, mba Ocha juga suka
lagu-lagu Jepang ternyata. Hahaha… mba Ocha oke! Eh, pas kami ngobrol
kesana-kemari, tiba-tiba ada bule tua kurus datang ngedeketin, karena mba Ocha
bahasa Inggris nya terbata-bata, alhasil saya jadi interpreternya. Haha… selama
saya bantuin nih bule dan mba Ocha berkomunikasi, eh si mata bule ga pernah
lepas natap mba Ocha, mba Ochanya ya tersipu-sipu malu gimana gitu hahaha… trus si bule ngajak makan di Pizza. Mba Ocha
seneng banget, tapiii you know what,
saya yang udah berbusa-busa ngomong Inggris kagak diajak makan. Hahaha… bule gila!
Emang nih bule kacau!
Well, ini pengalaman pertama saya
merayakan hari Kartini. Anyway, di
tulisan ini saya mau bilang tengkyu banget sama mas yang udah ngajak saya ke
acara ini dan ngenalin saya ke komunitas waria. Hihihi… mungkin karena
sebelumnya saya pernah bilang ke mas ini kalo saya bosan di Jogja, langsung deh
dikenalin sama komunitas heboh. Haha… setidaknya cerita saya selama di Jogja
berwarna. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil, salah satunya, ternyata masih
ada sisi lain dari dunia ini yang semestinya ga kita pandang miring apalagi
olok-olok. Kalau ga suka dengan satu sisi, setidaknya tidak menyakiti sisi itu,
membiarkan berjalan masing-masing lebih baik, setidaknya itu jadi level
terendah bagaimana saling menghormati.
Salam
Perempuan Hebat ^^
Jogja, 25 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar