Kemarin
malam kutemukan ia datang dan berjalan ke arah ku. Tangan kanannya penuh dengan
buku-buku bahasa yang belum dapat kupahami. Dan tangan kirinya memegang satu
plastik putih susu, entahlah apa isinya. Tepat disampingku ia menghentikan
langkahnya. Ragu-ragu, namun kemudian kuberanikan diri melihat ke arahnya dan
‘hi’, ucap kami bersamaan. Kemudian ia duduk di sudut ruangan ke arah balkon.
Duduk dan memakan dua iris sandwich
dan meminum satu kaleng mocha yang diambil dari palstiknya. Kemudian, ia
mulai larut dengan buku-bukunya. Dan malam memintaku kembali.
Jeonju, 8 Sept 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar