Satu malam saya berbincang dengan mamah tercinta via skype. Banyak yang kami bicarakan, seperti saling menanyakan kabar, saling bercerita ini-itu, di antara kami bahkan keluarga, saya termasuk orang yang paling khawatir. Dan di keluarga, mungkin cuma saya anak satu-satunya yang selalu tanya setiap detik kegiatan mamah, bagaimana di kantor, tadi ngapain aja di kantor, hari ini masak apa, mamah lagi pengen apa, semua-muanya saya tanyain. Termasuk 'memarahi' mamah untuk ga sering nyetir motor dan ga nyelip kalo nyetir mobil. Saya juga yang cerewet buat ngingetin mamah minum vitamin, apapun, yang penting ada vitamin masuk. Ah, betapa sayangnya saya sama mamah. Sangat sayang. Hingga pada satu topik yang paling saya tidak suka, mamah beberapa kali menceritakan anak-anak temannya, yang sudah menikahlah, yang sudah punya cuculah, yang bekerja disinilah, yang gajinya seginilah, yang minggu depan akan menikahlah, yang ini dan itu. Berkali-kali saya selalu bilang kalau saya paling tidak suka dibanding-bandingkan karena bagaimanapun setiap anak punya ceritanya. Tapi kali ini saya benar-benar menangis, hati ini tersayat ketika mamah bilang : anak teman mamah udah bisa ngebiayain mamahnya umroh. Mamah kapan? Kenapa anak-anak mamah belum bisa? Mamah pengen umroh, teh. - Kurang lebih seperti itu. Menangis hati ini, deras air mata ini, betapa saya belum bisa membahagiakan mamah. Saya terlalu sibuk dengan diri sendiri. Dan untuk hal ini, saya harus bisa!
Kali itu saya tidak marah ketika mamah bercerita tentang anak temannya, tapi saya malu, malu pada diri sendiri. Mamah tidak pernah minta apapun, tapi pertama kalinya mamah minta dan saya belum sanggup. Mulailah saya memutar otak untuk sesegera mungkin memenuhi impian mamah. Dan setiap melakukan apapun, saya ingat impian mamah, termasuk siang ini ketika saya bangun dari tidur siang, saya teringat impian mamah, lagi. Dan terbesit selalu tanya pada diri :
"sudahkah hadir saya di dunia memberi manfaat untuk orang lain? Sudahkah keberadaan saya di dunia membawa sedikit bahagia bagi mereka? Sudahkan saya membuat mereka tersenyum?"
Kita pergi umroh nanti Mah, segera. Insya Allah ^^
Jeonju. 6.3.14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar