18 Oktober 2012

730 Hari Yang Lalu


Sebuah kotak coklat tergeletak di depan pintu kamar kosku. Bungkusnya tak begitu rapi. Terlihat perekatnya tak merekat dengan baik. Ada lipatan-lipatan kecil yang tak seharusnya terlihat. Tak begitu berat. Sedikit kukocok kotaknya, pelan, berharap tak ada yang posisi yang berubah, apapun itu. Oia, kertas pembungkusnya adalah kertas bermotif batik Jawa. Formal sekali. Tak ada kesan manis.

Aku ambil, kutaro diatas meja. Mulai bertanya, ini untukku? Atau…

Pasti punyaku. Langsung kubuka perlahan sembari menebak apa isinya. Tak dibungkus oleh lembar-lembar Koran lagi, hanya batik itu dan satu kertas bertuliskan kurang lebih “Rasul suka memberi hadiah pada sahabatnya, kejutan-kejutan kecil”
Dia. Si pengirim itu. Kubuka. Senang . Dan butir-butir cahaya berhamburan dari dalamnya. Indah. Peri-peri menari dari dalam kotak itu. Tarian kebahagiaan untukku darimu. Kita menari nanti.

Nanti yang tak bisa dijawab lagi, tak untuk dimimpi.

Harus terapus.
Aku benci pendampingmu.
Aku benci caramu.

Jogjakarta, 18 Oct 12