05 Desember 2016

Allah Dimana?

Allah dimana?
Teteh ga nakal.
Teteh ga main.
Teteh belajar.

Allah.. kenapa begini?


Seoul 5 Dec 2016   15.38PM

03 Desember 2016

Melebur

Cinta, buatkan aku puisi cinta
- agar rindu melebur bersama rasamu
hingga sendiri tak lagi mengikatku.


Seoul 3 Dec 2016   10.31 PM

30 November 2016

Curhat di akhir November

Rasanya mau jungkir balik, gugulingan, gegelimpungan, dan seterusnya sebagainya sejenisnya.
Duhai kalian yang mau kuliah, khususnya di Korea, persiapkan lahir batin, khususnya yang mau milih kampus top di Korea macam yang saya lakukan. Haduhhh- kalau ga ada keluarga mungkin udah stress aja kayaknya T-T

Kuliahnya sih ga masalah. Tapi yang masalah adalah pas nyusun thesis.
Bukan bermaksud menyamaratakan, tapi nyatanya lulus tepat waktu disini adalah hal yang sulit digapai dan mustahil. Itu yang saya lihat dari nasib saya dan teman-teman saya. Minta sempurna sementara waktu yang dikasih prof sedikit sekali, dan lain sebagainya dan seterusnya. Belum lagi email yang ga dibales-bales, ketemuan ga bisa T-T

Mohon doanya. Semoga saya bisa lulus semester ini. Aamiin.


Curhat mahasiswi yang lagi nyusun thesis; yang lagi nunggu balesan email dari prof; yang lagi ketar-ketir bisa sidang apa engga; yang air matanya sudah mengering.

Seoul, 30 November 2016

01 November 2016

Awal Nov bersama Prof.

Hari ini, awal november, saya bertemu professor, berniat menjelaskan apa yang ia ragukan di penelitian saya. Banyak bahan saya siapkan guna menguatkan argument saya. Dan lima slide powerpoint untuk menjawab pertanyaannya. Hanya lima saja. Saya bisa jelaskan dalam waktu tujuh menit. Saya bikin lima saja karena saya berusaha paham beliau pasti sibuk. Informasi, mata ini bantat demi membuat dan mencari dan menyimpulkan banyak data sampai jam empat shubuh tadi. Tapi tak satupun ... -

Prof menjelaskan semua yang ia pertanyakan, yang ia ragukan dll. Belum waktunya saya menjawab. Kalaupun saya intrupsi di tengah, kemudian beliau potong lagi. Intinya ga ada kesempatan saya berbicara atau membela diri dan penelitian. Ah, mungkin pikir saya di akhir sesi alias pas beliau beres menyampaikan semua. Selesai. Kemudian saya minta waktu menjelaskan apa yang sudah saya kerjakan sambil memutar notebook saya, kemudian beliau bilang "maaf, saya ga ada waktu. kirim email saja."

Pengalaman kemaren-kemaren kirim email, ga di baca.

Sing sabar teteh cantik nan sholehah. 

Pentingnya ilmu mendengarkan. Dan tentunya ilmu sabar. 


Seoul 1 Nov 2016

31 Oktober 2016

Dalam- dingin

Apa kabar hati?
Apakah sedang menikmati gugur daun di luar sana?
Atau sedang sibuk menepis dingin?
Atau mungkin sedang berstrategi mencari tempat bersembunyi?

Dari hari ini, mulailah berani mengumpulkan yang berserakan. 
Lalu menyimpan rapi dalam scrapbook. 
Jangan lupa kemudian berikan pada pemilik hati yang akan datang nanti.
Ini kisahmu, menunggunya. 
Dalam musim. Dalam dingin. 



Hollys coffee. Dongdaemun.
Seoul 31.10.16

06 Agustus 2016

Utuh

Nyatanya aku tidak bisa memilikimu seutuhnya.
Mungkin kita harus membongkar lagi, merevisi definisi 'seutuhnya'.


Gurunaru Cafe, Seoul  06 Agustus 2016   06.50 PM



Ingin pulang

Ada banyak alasan untuk saya tetap melanjutkan hidup di Korea. Dengan segala kemudahan dan kesenangannya
Tapi cukup dengan dua alasan : keluarga dan anak-anak Indonesia, yang membuat saya ingin segera pulang dan harus pulang.
Rindu mamah- rindu mengajar dan bermain dengan anak-anak di sekolah. 

Allah- izinkan saya lulus segera dan secepatnya. Mudahkan. 



Gurunaru Cafe, Seoul 6 Agustus 2016  04.43 PM

Papih dan D

Biarkan saya bercerita sedikit tentang seorang yang saya kagumi, sebelum kemudian saya harus melanjutkan tugas kuliah yang sudah sekitar dua bulan saya biarkan. Orang yang akan saya ceritakan adalah satu dosen saya ketika saya kuliah di salah satu universitas negeri di Bandung.

Berawal dari sesuatu yang membuai bari jeung bikin saya mikir penasaran, sedikit misterius dan ngegemesin. Nah lhoo~ iya, saya suka puisi dan berpuisi. Ga jarang meleleh sama orang yang suka ngasih puisi kode-kode hahaha ^^ *jaman baheula pisan* tapi asli, saya selalu jatuh cinta dengan rangkaian kata-kata yang tak jarang memakan waktu lama untuk mengurai artinya. Hingga saat ini, saya tetap jatuh cinta dan mencinta. Termasuk membacanya, baik dalam hati atau pun dilantangkan. Tapi harus udahan untuk yang satu ini- heu.. ga dikasih ijin suami. *semoga suami baca tulisan saya terus nijinin buat bikin album musikalisasi puisi-aamiin*

Lanjut! Kemaren saya melihat news feed facebook saya, dan menemukan beliau memposting sesuatu disertai link blog barunya. Langsung saya meluncur- sekilas membaca kemudian berkomentar ^^ meninggalkan jejak ceritanya. Dari situ kemudian memori lalu muncul *sambil senyum-senyum*

Beliau adalah seorang dosen berusia hmmm.. mungkin 50 tahun-an. Mengajar beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan sastra, termasuk puisi. Yep, exploring poetry. Ah, beliau juga pernah mengajar di kelas pronunciation. Dan, KEREN! Walau banyak mahasiswa panik di buatnya karena beliau sedikit menakutkan ketika mengajar pronunciation

Saya selalu semangat mengambil kelas beliau dan sebagian teman saya justru- mmm.. agak males. Hihihi~ dengan alasan A sampai Z yang mereka punya. Sampai satu saat- kami semua harus mengambil mata kuliah 'exploring poetry' dimana pengajarnya adalah beliau- berbagai macam puisi dari yang pendek sampai yang panajang di paparkan lengkap dengan sejarahnya. Ga sedikit mahasiswa yang bingung- termasuk saya! Bukan rahasia lagi betapa saya mengaguminya- entahlah, aura bapak misterius, dan segudang ilmu terpancar jelas di wajahnya bikin saya penasaran dan haus ilmu. Teman-teman sekelas tau betapa saya mengaguminya- sampai saya membuat panggilan rahasia "papih" haha :D bodor ini mah. Setiap beliau lewat atau terlihat, teman-teman selalu panggil saya dan bilang "de, papih tuh" atau "de, tau ga- si papih bla-bla-bla" ^^

Kembali, saya sangat yakin kalau saya adalah the only one mahasiswa yang antusias dengan mata kuliahnya, saat itu. Tapi hal yang mengejutkan terjadi- ini pertama kalinya dalam sejarah perkuliahan saya. Beliau, ngasih saya nilai D yang it means saya harus mengulang. Yang dapet D di kelas mungkin cuma 3 sampai 7 orang (dari 40-an mahasisswa). Hah? Kecewa dan agak trauma- tapi mikir side yang lain. Aha! Saya bisa nongkrong di kelas beliau lagi ^^ hahaha :D- temen-temen heran saya dapet D tapi yasudlah ya. Semester berikutnya, saya dan beberapa teman saya duduk manis di deretan bangku belakang. Iya, sudah jadi aturan tidak tertulis bahwa senior duduk di deretan bangku belakang- mengalah untuk junior hahaha :D. Kemudian apa yang saya lakukan- iyes, saya sibuk merekam suara beliau ketika membaca beberapa puisi di kelas. Haha :D -sampai saat ini filenya masih ada lhoooo- ^o^

'Kegilaan' saya yang lain adalah selalu mencari kesempatan untuk ngobrol dengan beliau. Caranya? Saya selalu lambat membereskan barang-barang ketika kelas selesai. Kenapa? Karena beliau lebih sering keluar paling akhir- iya, setelah semua mahasiswa keluar kelas. Eing-ing-eing.. beliau keluar dan saya keluar, kemudian menyapa dengan beberapa pertanyaan sehingga terjadi diskusi kecil yang saya rencanakan dan harapkan hihihi ^^v lumayan- dari kelas lantai 4 atau 5 sampai lantai 2, kantor jurusan. Hal yang sering kami bicarakan adalah, puisi, feminis, islam- yang tentunya bertautan dengan pelajaran-pelajaran hidup. 

Ngobrol sama beliau asyik- tapi banyak juga deg-degannya. Iya- takut tiba-tiba di kasih pertanyaan dan saya ga paham. Pokoknya, pandangan saya tentang beliau itu sedikit jauh berbeda dengan penilaian teman-teman. 

Satu hari, saya memutuskan untuk mengikuti seleksi beasiswa ke Amerika. Dua kali saya mengikuti seleksi ini dan beliau adalah satu dosen yang ga pernah absen ngasih saya surat rekomendasi. Entah aplikasi yang ke berapa, saya ingat benar, beliau menyuruh saya masuk ke ruangan dosen dan meminta saya duduk. Katanya, beliau tidak tau tentang saya- jadi saat itu sambil mengetik surat rekomendasi, sambil beliau melempari saya beberapa pertanyaan. Saya sih hepi bangeeet ^^ haha. Hari itu, ada kurang lebih dua cangkir kopi dan mungkin empat batang rokok yang beliau habiskan sambil mengetik surat rekomendasi. Iya, surat untuk saya- meski lagi-lagi saya gagal alias ga lolos. 

Berlanjut- saya memutuskan untuk ikut seleksi beasiswa ke Korea. Dan saya meminta kesediaan beliau lagi untuk menulis surat rekomendasi. Sampai aplikasi yang kedua beliau bilang- mungkin kamu harus coba minta surat rekomendasi ke yang lebih baik biar lulus- jangan saya. Tapi keukeuh saya minta beliau. Kurang lebih begitu. Sampai aplikasi ketiga- beliau tanya : "mau coba sampai kapan apply beasiswa?" Dan dengan yakin saya bilang- "ini yang terakhir, pak." Heu- iya.. beliau tau betapa saya pengen banget kuliah di luar negeri.

Terima kasih banyak. Terima kasih tak terbatas untuk beliau.

Sampai saat ini saya masih mengaguminya- cara berpikirnya; caranya merangkai kata menjadi sebuah tulisan dengan banyak makna; cara beliau menyampaikan pesan melalui poto hasil jepretannya ^^. Saya suka semuanya- kecuali rokoknya- heu. Eh, tapi kabarnya papih udah berenti rokok! Yeay! ^^

Ups- ada lagi yang saya ingat. Setiap ada kabar tentang papih, teman-teman saya selalu semangat men-share, khususnya sama saya, salah satu contohnya adalah ketika papih mem-follow blog dan IG teman saya. Iyuuuh- eta mah saya jealous, haha :D. Tapi eng-ing-eng, dengan bangga juga satu hari saya pamer ke teman-teman kalau papih juga follow blog saya ini ^^ *jingkrak-jingkrak* heheh- walau ga yakin dibaca juga siiihh ^^ - tapi IG saya belum di follow eeeuyy~

Saya berjanji dalam hati- saya ingin memberi hadiah untuk papih: sebuah kado dari Korea dan sebuah buku karya saya yang entah kapan terealisasi dan menulis namanya lengkap dengan ucapan terima kasih yang tulus. 

Ada dua hal yang sampai saat ini belum kesampaian dan masih berharap satu saat nanti terjadi. Pertama, saya pengeeeen banget papih mengundang saya untuk minum kopi sambil ngobrol santai tentang puisi atau pelajaran hidup. Ah- kapan yaaa?
Kedua, saya ingin sekali kerjasama dengan papih- satu ruangan yang sema, sebagai dosen senior dan dosen junior. Yang ini sempat saya utarakan, dan papih bilang kalau papih akan segera pensiun. Papih bilang- "kamu bisa menggantikan saya di cubicle ini"- iya, diruangannya. ^^ 


Sehat selalu, pak. 
Bahagia selalu, pak.


Seoul 6 Agustus 2016   04.35 PM



15 Juli 2016

Summer Song

Ada banyak suara dalam hati, semoga baik.
==

Saya lagi suka banget dengerin lagu-lagu ini nih..
Ada yang suka juga kah? 
Suka sama lirik dan suara, 

Let me share ya~
Itu salah satu lagu kecenya Urban Zakapa dan lagi sering banget di puter di toko-toko dan cafe-cafe di Korea. Berhasil membuat saya ingin memutar berkali-kali, bahkan sepanjang perjalanan pulang dari kantor yang memakan waktu hampir 1,5 jam. Berasa daaah Korea nya, Hahaha :D

dan lagu satu soundtrack AADC2 (yang filmnya hmm.. kurang menggigit menurut saya). Liriknya simple banget tapi nonjok - judul lagunya oke juga hihihi :D

Satu lagi, si suara berat nan menggelegar. Mungkin saya dulu pernah bikin postingan juga tentang dia. Iya, kalau pulang ke rumah dan jalan-jalan pake mobil. Saya jadi penguasa remot di mobil. Cakra Khan wajib diputar dan menemani jalan-jalan saya hihihi :D
Ini lagu barunya, syukaaa :D

Tulisan kali ini aneh ya? hihihi.. maap ^^v

Seoul 15 Juli 2016

Hilang

Hilang.
Coba hilang sebentar.
Beberapa saat.
Mungkin sampai musim berganti, cukup.

Kemudian kembali dan perhatikan.
Siapa yang benar-benar hadir untukmu.
Dan siapa yang benar-benar ingin hadirmu.


Seoul 15 Juli 2016

Ia, hanya lemah

Ia masih melayang
Tertiup angin musim panas
Tak ingin jatuh
Tak ingin pula terhenti di bawah terik

Ia masih melayang
Masih di ayun angin musim panas

Entah kapan ia akan jatuh,
Berharap tersangkut di dahan tinggi tak berterik
Menikmati lukisan Tuhan,

Karena sesungguhnya ia baik,
hanya lemah.


Seoul 15 Juli 2016

10 Juli 2016

Berbagi Cerita KGSP (Korean Government Scholarship Program) dan Studi di Korea

Hallo teman-teman yang kepo beud tentang KGSP, studi di korea dan kehidupan di Korea as foreigner (tsaahh~), ikutan ini yuk ^^

"Sharing dan Diskusi Beasiswa KGSP dan Studi di Korea"
(Info lengkap liat poster dan tanya CP nya langsung ya ^^)



Mau cerita dikit aaah~ boleh yaaa ^^
Jadi gini ceritanya, ada sesorang yang menghubungi saya lewat email - meminta kesediaan saya untuk berbagi cerita tentang KGSP, studi di korea de el el nya~ hihihi.. dengan senang hati saya meng-iya-kan. Yuhuu, ini semuanya karena tulisan saya tempo hari, tahun 2015 bulan feb, tentang KGSP.  Jadilah tercipta ini ~ (dan izin Allah tentunya yaa ^^ insya Allah). Semoga komen-komen yang belum terbalas dan email-email yang belum terbalas, bisa dibalas (dijawab) tuntas di forum ini yaa ^^ (heu- email yang masuk banyak beud - luar biasa semangat kalian ^^).

Berikut tulisan saya yang tempo hari ituh :

Ayo sama-sama berbagi cerita, berbagi pengalaman ^^
Semoga semuanya dilancarkan dan dimudahkan yaa (termasuk sinyal) hehehe..
Semoga berkah ^^ 
Yang terbaik untuk kalian semua dan untuk saya ^^ 

* Hatur nuhun mba Kezia yang sudah menghubungi saya dan berinisiatif bikin forum ini. 


Seoul 10 Juli 2016   05.38 PM

Etika Bergaul (Part 2) Informasikan seperlunya aja

Dalam sebuah grup yang semua anggotanya perempuan. Beberapa sudah menikah - beberapa masih single - beberapa sudah menjadi ibu - beberapa mahasiswi - beberapa ibu rumah tangga.

Satu chatingan masuk. Isinya ingin memperkenalkan pendatang baru~

"Selamat datang. Mba A ini suaminya kerja di (salah satu perusahaan besar -saya ga sebut ya-) punya anak (ada angka). Dan Mba B alumni (sebuah perusahaan yang besar juga -saya ga sebut ya-) dan sekarang full time mom dengan anak (ada angka). Selamat bergabung di grup emak-emak"

Apa yang kurang tepat? Saya tidak bilang salah ya, tapi kurang tepat.
Saya sendiri awalnya engga ngeh. Tapi kemudian ada satu teman bilang : yang diperkenalkan siapa, tapi kenapa bawa-bawa pekerjaan suami, bawa-bawa perusahaan. Kemudian kami berandai, andai perusahaan tempat beliau-beliau (pernah) bekerja tidak sebesar dan seterkenal itu apakah akan disebutkan. Lalu seberapa penting menyebutkan itu dalam sebuah perkenalan awal. Kami kira itu bisa dijelaskan nanti - ketika ada yang bertanya. Kedua, teman saya yang masih single bertanya : "ini grup emak-emak ya? saya harus keluar donk." Dan saya juga mulai berpikir sama. Heu - 

Bergaul itu susah-susah gampang ya. Rangkaian kata benar-benar harus dipilih. 
Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa merangkai kata dengan baik ya. Menginformasikan seperlunya. Ada banyak hati dan perasaan yang harus di jaga. Kalau belum sanggup, maka diam. Sebut nama sudah cukup rasanya ^^ selanjutnya serahkan pada orang yang bersangkutan. 

Akan beda case ya kalau situasinya seminar atau apalah yang memang 'kemahiran' sesorang menjadi nilai jual dan bagian dari sebuah acara. 


Seoul 10 Juli 2016  05.11 PM

Etika Bergaul (Part 1) - Bertemu dia : Tentang Kehamilan

Satu hari saya bertemu dia tanpa saya rencanakan. Seorang perempuan. Kemudian kami saling sapa - memberi tahu nama masing-masing dan menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan, seperti asalnya dari kota apa, kuliah dimana dan info-info standar lainnya. Sewajarnya dua manusia yang baru pertama kali ketemu dan mencoba saling kenal. Semua terjadi dengan senyum. 

Pertemuan pertama kesan saya biasa saja. Pertemuan kedua pun terjadi. Lagi, tanpa saya rencanakan. Dia datang begitu saja ke tempat dimana saya dan teman-teman beraktivitas. Kesan kedua, dia cukup menyebalkan - mencoba mengubah rule yang sudah saya terapkan dalam sebuah aktivitas yang sudah lama saya jalankan - tidak ada masalah dengan itu. Saat itu dia bukan bagian dari kami. Kata-katanya cukup mengganggu aktivitas saya.

Sore hari. Saya berencana jalan-jalan ke toko buku bersama teman baik. Berencana membeli satu novel yang saya ingin sekali baca. Hanya ingin pergi berdua. Tapi dia datang dan ingin pergi bersama kami. Baiklah. Silahkan. Saya pikir sebuah cara untuk saling mengetahui dan mengenal lebih baik.

Pulang. Di stasiun kereta. Ini pertemuan kedua kami. Perpisahan yang menyakitkan. Dia tahu saya telah menikah. Kata-katanya menyakitkan hingga saya menulis ini - masih terekam jelas. Membuat saya memutuskan untuk tidak lagi melakukan aktivitas atau kegiatan apapun dengan dia. Menghindari kegiatan yang di dalamnya ada dia. Saya memilih diam kalau ada dia. Melindungi hati dan perasaan saya. 

Sebelum kereta datang. Tiba-tiba dia bilang ke saya : makan yang banyak - kurus banget - gimana bisa hamil - ga boleh hamil ini.. harus gendutin badan dulu. Ingin rasanya saya tutup mulutnya saat itu, seorang yang baru saya kenal langsung men-judge tentang kehamilan. Kalaupun ingin memberi nasehat, caranya sudah sangat salah. Saya balas saat itu - banyak teman saya yang ukuran tubuhnya seperti saya dan sudah punya anak, bahkan ada yang dua, ada yang tiga. Hamil itu rezeki. Allah yang atur. Belum selesai saya bicara, teman baik saya sudah paham benar dengan situasi dan mulai menenangkan saya. Dia pergi dengan kereta yang baru datang. Dan saya tidak habis pikir dengan kata-katanya

Saya pergi ke dokter kandungan. Memastikan semua baik-baik saja. Beberapa tes saya lakukan. Semua baik-baik saja, hamdallah. Saya sehat. Dari segi kesehatan saya bisa hamil. Sangat baik keadaannya. Begitu tutur dokter perempuan yang jadi langganan orang Indonesia disini (Korea). Saya menangis haru saat itu - berkaca-kaca. Kemudian, saya tanya satu pertanyaan yang cukup mengganggu saya, tentang bobot tubuh dan hubungannya dengan kehamilan. Dokter bilang tidak ada hubungannya. Bobot tubuh saya bukan masalah, bukan faktor yang bisa menghambat kehamilan. Yang perlu dijaga adalah asupan makanan, pola hidup dan vitamin. Itu saja. Lihat - tubuh orang Korea itu mungil-mungil dan mereka bisa hamil. Tidak ada masalah.

Lain hari saya menangis di depan teman-teman saya tentang ini. Tidak bisa menahan sendiri dan butuh semangat. Dan teman-teman saya adalah ibu-ibu muda yang ukuran tubuhnya sama dengan saya. Mereka hamil. Mereka punya anak. Mereka menenangkan dan mengingatkan bahwa semuanya milik Allah. Jangan stres karena itu akan mengganggu. 

gambar ini hasil googling ^^

Dia- perempuan yang belum menikah saat itu. Baru bertemu dua kali, yang berhasil meninggalkan sakit hingga hari ini. Ingin melupa tapi sungguh membekas. 

Pelajaran berharga! Jaga ucapan - jangan menjadi orang yang ceria tapi tidak tahu batasnya. Berinteraksi itu ada aturannya - seberapa dekat kamu dengannya; seberapa dekat kamu tahu sifatnya. Ucapkan yang baik-baik - yang positif. Kalau tidak sanggup, maka diam. 
Pelajaran lainnya - jaga kesehatan ^^

Semoga kita semua bisa menjaga hati dan perasaan orang lain. Pengingat juga untuk diri saya. Semoga tidak ada yang pernah tersakiti dengan ucapan saya.

Semua orang ingin menjadi sempurna, mendekati sempurna - tapi Allah tahu yang terbaik, termasuk dengan fisik yang Allah beri untuk kita. 

Saya menulis, karena tiba-tiba saya teringat lagi *nangis dipojokan*

Seoul 10 Juli 2016   04.46 PM

09 Juli 2016

Selamat Lebaran ^^

Taqabalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana 
Wa Shiyamakum Wa Ahalahullah Alaik

"Semoga amalanku dan amalanmu, puasaku dan puasamu diterimaNya 
serta disempurnakanNya"


Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Tertanda,
Saya dan Suami


04 Juli 2016

Brownies Dan Ramadan

Alhamdulillah Ramadan di Korea aman ^^ walau waktu puasanya lebih lama hihihi~
Ramadan kalian apa kabar? Kalau di tanah air (Indonesia atau di rumah masing-masing) pasti aman pake tentram damai dan bahagia yaa pastinya. Secara ga perlu mikir sendiri sahur dan buka pakai apa~ belum lagi banyak acara ngumpul seru-seruan yaa kalau lagi Ramadan teh hihi *kangen*

Ramadan saya di isi dengan kerja dan kerja hehehe~ iya nih, semenjak dapat kabar harus tambah stay di Korea saya jadi mulai kerja. Mau tau serunya kerja di Korea gimana? Hihihi.. postingan selanjutnya yaa *kalau ga males nulis* 

Brownies dan Ramadan.
Ramadan selalu membawa ceirta baik buat setiap insan yang merindunya. Ramadan juga selalu membawa semangat baru. Setuju? Buat saya, selain hal-hal tersebut, Ramadan juga mempunyai kenangan manis layaknya brownies ^^

Salah satu doa Ramadan saya tahun lalu adalah dilamar ^^ hihihi.. asli ini mah. Saya pengeeen banget di lamar tanggal 17 Ramadan, pas Nuzulul Quran gitu~ kayaknya bersejarah plus sweet pakai pisan. Tentang lamar dan nikah, saya doa sangat detail, saya sebutkan juga waktunya sama Allah. 

17 Ramadan pun datang, ga ada kabar ada yang datang ke rumah huhuhu.. mulai kecewa. Mimpi ini maahh heu T-T Jadilah saya ga ngarep banget sampai tiba-tiba tanggal 20 Ramadan sekian ada kabar baik yang bikin saya dag-dig-dug ^^ ada akang asli Bandung yang datang ke rumah kakak saya, kakak ganteng satu-satunya. Malam itu akang yang kini resmi jadi suami saya datang ke rumah kakak sambil membawa sekotak brownies manies. Iya, manis, semanis gadis yang mau ia lamar dan jadikan pendamping hidupnya~ ahey! Ga ada orang tua saat itu, semuanya benar-benar man to man. Allah Hebat!

Kabar si akang datang ke rumah, saya dengan sehari setelahnya. Saya tanya akang ngobrol apa aja dengan kakak tapi katanya tanya langsung aja ke kakak. Saya tanya kakak ngobrol apa aja tapi tanya aja langsung ke akang~ eaahh.. hihihi ~ Akhirnya saya dapat full story dari mamah. Oia, waktu akang ganteng nan sholeh (aamiin) ke rumah buat menyatakan maksudnya meminang saya, saya lagi di Korea. Jadi beneran senyum sendiri teh emang sendiri hihi.. sekaligus deg-deg-an sendiri. Iya, mikir dibolehin nikah apa engga itu hadeuh pisan pokoknya. Mamah dan kakak? Ga nyangka banget kalau bakal ada yang datang ke rumah dan minta nikahin anak perempuan satu-satunya di keluarga ^^ ~ 

Ga langsung di jawab hari itu. Karena semua harus dirundingkan sampai akang meminta waktu pasti untuk menjawab dan keluarga juga nyuruh saya buat kasih kepastian setelah diskusi panjang ^^v~ hasilnya? Ceritanya seru lagi ~

Intinya guys~ buat para cewe yang mau di lamar cowo. Minta si cowo jangan cuma ngelamar atau ngomong i love you di depan kalian aja- tapi harus di depan keluarga kalian. Yes, suruh cowo datang sendiri dan bersedia di wawancara dengan unlimited questions. Saya kira itu sangat gentle yaa ^^ meminta anak gadis langsung ke keluarga. Jangan bawa backingan keluarga dulu~ datang sendiri dan hadapi sendiri. And buat cewe~ ga usah nongol juga pas para cowok lagi bicara, serahin semuanya. Keluarga kamu kan pasti bakal pilih yang terbaik buat kamu~ ciee.. jadi ngasih tips gini.

eniwey~ ini kenangan manis Ramadan saya, kalau kamu? 


Seoul 4 Juli 2016   14.41 PM

Tanya beasiswa? Teratur ya~

Hallo,

Buat yang mau tanya-tanya seputar beasiswa, plis banget buat ninggalin komen di postingan beasiswa yaa, jangan di postingan puisi atau tulisan saya yang lain, Ga akan saya balas, mian. Ga asyik liatnya, tulisannya apa tapi komennya apa. Teratur yaa~ jangan sembarangan. Kalau mau bisa kirim email juga boleh kok~ tapi baru dibalas kalau saya ada waktu untuk balas yaa ^^

Terima kasih

27 Mei 2016

Apa kabar?

Untuk kalian yang membaca tulisan ini, apa kabar?
Kabarku? 
Kabarku sedang tidak baik. Tapi mencoba untuk baik-baik saja.

Maaf untuk yang sudah kirim email dan belum dibalas. Nanti saya balas, inshaa Allah ^^

Selamat malam.

Seoul 27 Mei 16   11.09 PM

13 Mei 2016

Bangun!

Sudah empat hari ini kepala sakit lagi.
Mata lelah dan berat.

Oh dear saya, bangun donk!


Seoul 13 Mei 2016   08.47 PM

11 Mei 2016

Hampir Menyerah

Delapan bulan sudah bergelut dengan hubungan jarak jauh.
Dan di bulan ke delapan ini, saya hampir membuka tas-tas besar dan memasukan semua barang-barang. Ingin pergi. Ingin tinggal bersamamu. Ingin menyerah dengan semua ini. 

Tapi hidup ini, bukan melulu tentang saya. 
Maka saya biarkan tas-tas itu tetap terbuka. Menunggu saatnya untuk saya angkut pergi menujumu. 

Seoul 11 Mei 2016  09.53 AM

Hidup. Hidupkanlah.

Selamat Pagi

Perasaan sedang tidak menentu akhir-akhir ini. Efeknya, saya enek ngeliat kampus. Benar-benar enek. Sampai-sampai, saya ga mau masuk kawasan kampus. Perasaan yang aneh. Rasa yang tidak bisa di tolak. Rasa yang seperti ini yang bikin saya ingin segera pergi dari Korea. Allah mencipta semua ini untuk saya lewati. Saya tau itu. Tapi mengubah semua yang sedang saya jalani itu, sulit. Menata kembali. Perlu waktu. Banyak waktu, saya kira. 

Hidup. Maka hidupkanlah saya, kembali, dengan semangat yang dulu pernah tumpah ruah. Hidup. Jangan matikan langkah ini. 


Seoul 11 Mei 2016  09.48 AM

25 Maret 2016

Spring 2016

Hangat mentari siang ditemani sapuan sejuk angin kali ini membawa kakiku melangkah ke halaman utama kampus. Ada banyak blok rerumputan yang mulai tumbuh, menghijau. Tidak sedikit dari mereka yang membuat lingkaran bersama teman-temannya dan mulai berbincang asyik. Tak hanya gelak tawa yang menceriakan siang itu, tapi juga nyayian dan tarian dari kumpulan mahasiswa. Mahasiswa baru, sepertinya. Merayakan sebuah keberhasilan bisa menjadi mahasiswa di kampus ini. Ya, yang mereka lakukan itu semacam ritual mengungkap rasa bahagia.

Saya, siang itu menaruh pelan-pelan tas seberat kurang lebih tiga kilogram yang saya gendong sejak pagi tadi. Tas ransel hitam yang sudah robek dibagian tali pundak sebelah kanan itu saya letakan di rumput dan saya jadikan alas bantal untuk sekejap menutup mata. Berbaring sambil mengucap terima kasih. Terima kasih untuk hangat; untuk dingin; untuk kebahagiaan; untuk masalah; untuk ujian; dan untuk jawaban.

Spring datang dan saya ingin membiarkan matahari memercikan sinarnya di wajah ini. Saya- tentu saja menikmatinya. Tak hanya itu, saya tak keberatan ia masuk ke dalam setiap sela rajutan benang yang membalut tubuh ini. 

Saya tahu ini sesaat- karena semua akan berganti. Semua bercerita- tidak hanya aku, tapi juga matahari. Tidak hanya kamu, tapi juga daun yang tak tersentuh. Semua bercerita.

- feeling so emotional.
- bersambung.


Seoul 25 Maret 2016  06.25 PM




Belajar di Luar Negeri Part 1

Belajar di luar negeri itu belajar menjadi individu yang kuat dan ga cengeng. Heu, walau rasa ingin teriak kencang kalau lagi benar-benar sulit dan mentok, seperti saat ini - ketika menulis tulisan ini. Kenapa? Iya~ susah ya susah sendiri. Sedekat apapun teman, tak akan membantu. Mereka cuma bisa bilang "semangat! fighting!" Jangan harap ada duduk bersama dan berdiskusi. Itu cuma ada di kelas. Setelah jam kelas selesai, semua berlari dan sibuk dengan agenda masing-masing. Tugas kelompok? Bagi tugas- kerjakan masing-masing dan kumpulkan di satu orang kemudian di satukan. Selesai. 

Oh Allah Yang Maha Baik, saya rasa kesulitan saat ini. Bantu saya *tearing*

Seoul 25 Maret 2016  06.12 PM

Hujan

Mari kita bermain hujan lagi.
Pakai payung yang sama-
Agar semua memori yang lalu terangkai kembali.
Tapi kali ini kita harus mengabadikannya lebih lama.

Tak perlu jemput aku,
Kita bertemu saja di tempat yang sama,
Seperti waktu itu- agar semua cerita lalu terpilin kembali,
Tentang aku yang lugu.

Mari kita bermain hujan lagi,
Ku tendang pohon itu dan kamu harus berada di bawahnya,
Biarkan aku yang menang dan tertawa,
Lalu kamu pura-pura sebal sambil mengejarku,
Kali ini kamu boleh mencubit pipiku-

Mari kita bermain hujan lagi,
Tak usah pedulikan orang yang sedari tadi memperhatikan kita-
Apalagi pedulikan baju basah.
Biar aku yang menginjak genangan air itu-
Kamu harus janji, biarkan aku yang menang hingga bajumu sedikit basah.
Kali ini kamu boleh membelaiku gemas.

Aku ingin bermain hujan dan membiarkan lara terbasuh air hujan-
hingga hilang dan hanyut di gorong-gorong.
Dan kolam itu tak lagi kering.


Seoul  25 Maret 2016  06.02 PM

14 Maret 2016

Kangen Suami. Titik.

Seoul 14 March 2016  09.34 PM

29 Februari 2016

Karena tak mampu berbagi cerita sedih kepada siapapun, 
karena itulah aku menulis. 

Kukira semuanya akan berjalan seperti rancangan yang sudah berusaha aku buat. Mencoba detail, membagi waktu dan membagi ingin. Setiap poin nya berusaha kujabarkan dengan cara yang ku mampu. Atau mungkin mampu ku tak terpahami. Tapi memang begitulah, kita tak pernah tahu. Dan yang tersulit adalah untuk menahan diri agar tak berteriak. Dan yang masih berat adalah mengajar diri untuk tetap tersenyum. Mencoba bertingkah bahwa semua baik-baik saja; bahwa aku wonder woman; bahwa air mata tidak dicipta untukku. 

Tuhan, tapi aku menangis lagi. 


Seoul 29 Feb 2016   04.44 PM

Tak ingin sendiri

Jangan bikin aku menangis lagi.
Seperti aku dulu.

Jangan bikin hati ini berteriak.
Karena aku tak mau sendiri.

Jangan bikin cerita menjadi kusut.
Karena aku ingin cerita ini berakhir dengan senyum.

Jangan buat aku merasa sendiri, seperti dulu.
Jangan.


Seoul 28 Feb 2016  04.32 PM

24 Februari 2016

Rasanya Campur Aduk

Baik,
Saya utarakan apa yang sedang saya rasa akhir-akhir ini. 
Yep, rasa campur aduk.

1) Deg-degan karena di amanahi jadi ketua untuk Seminar Muslimah di Korea (Dana belum terkumpul) sementara hari H semakin dekat -- Ada yang mau nyumbang dana kaaaaaah?
2) Khawatir karena udah akhir Feb dan Prof minta chapter 1 dan 2 thesis di kumpul sebelum semester baru berjalan -- Ada yang mau bantu penelitian di Indonesia? Prof nyuruh penelitian di Indonesia and I have no money! Arrrghhh~
3) Harus ikut satu exam yang biayanya dahsyat, bisa bikin nguras tabungan -- Ada yang mau bayariiin? Hiks~
4) Ada satu lagi compre exam yang harus dilewati dan harus lulus tentunya -- Doa kan yaaa semoga saya lulus!
5) Banyak email masuk dan nanya2 seputar beasiswa. Dan pertanyaannya plis, kalo ga seputar 'pake amplop apa', 'bikin study plan gmn', 'original dokumen itu apa', 'pake apa buat nyatuin dokumen selain staples' dll yang sebenarnya bisa dijawab dengan logika atau klo mentok bisa pake gugel -- Elus dada sambil cari waktu buat tetep bales. Jangan manja ya dear para pelamar~ Baca tulisan beasiswa saya sampe abis, baca juga komen-komennya. Jangan setengah-setengah. Maap ya klo emailnya ga dibales, antara pilih-pilih pertanyaan yang harus dijawab atau belum punya waktu jawab.
6) Kangen suami -- Eaaahh

Sekian. 
Berharap satu hari nanti ketika saya baca lagi tulisan ini, saya akan menangis haru bahagia sambil bilang "dear geulis, hebat bisa menyelesaikan semuanya dengan baik."

Berusaha. Berdoa. Sedekah. Bismillah ^^

-mari lanjut ngetik thesis lagi, hehehe ^^v

Seoul 24 Feb 16   04.27 PM

15 Februari 2016

: pada dia

Tuhan,
Rinduku benar-benar sudah meletup-letup,
: pada dia,
laki-laki yang Kau pilih untuk melindungiku.
: pada dia,
yang tak bisa aku berbakti penuh saat ini.


Seoul 15 Feb 21016


21 Januari 2016

Penghangat Ruangan Ngadat

Cuaca di Seoul lagi ngeri-ngerinya dan penghangat ruangan rumah saya rusak. 

-Kok bisa?

Iya, gara-gara saya mematikan penghangat ruangan ketika saya meninggalkan rumah. Karena saya pikir apa nyala, ga ada orang di rumah dan boros juga jatuhnya. 

Dan si pemilik rumah bilang 'kalo cuaca lagi minus 10 ke atas penghangat ruangan harus selalu nyala meskipun kamu keluar rumah'. Huhuhu... ini maah yaaa, bakalan membengkak lagi tagihan bulan depan. Dan tambahan, 'keran air harus selalu netes saat udara dingin, meski malam hari kamu tinggal tidur', gitu katanya-

*aaarrrgghhh... apa siiih ini!* ga keren banget alatnya. Masa ga dipake pun harus nyala. 
iiihhh... sebel pagi-pagi. Belum lagi ... ah, sudahlah -_-

Seoul 21 Jan 2016  10.09 AM

20 Januari 2016

Kangen Aa~

Barakallah Fii Umrik wahai kakak tersayang,

Hari ini hari kelahiran kakak saya. Kakak satu-satunya yang saya miliki. Saya mengaguminya sangat sampai-sampai saya berdoa ingin memiliki suami seperti dia. Dan Alhamdulillah, Allah mengabulkan. Semoga lebih baik. 

Aa. Dia yang tegas dan bijaksana. Dia yang selalu maju kalau ada yang ngusilin adiknya. Dia yang pintar semua, kecuali bahasa Inggris. Dia yang cool tapi kalau udah bercanda bikin ga bisa berhenti ketawa. Dia yang ga gendut tapi rajin olahraga. Dia yang selalu melihat banyak sudut sebelum berkata ya atau tidak. 

Dan hari ini saya merindukannya *mellow mode on*
Rindu di traktir di tempat yang saya mau. Rindu di ajak jalan-jalan. Dan rindu makan duren rebutan ^^ dan rindu bertukar cerita.

Beruntung saya menjadi adiknya.
Terus sehat- panjang umur.
Banyak rezeki dan berkah. Lancar semua-muanya. Selalu di lindungi Allah. Aamiin.

*untung aa ga tau kalo adiknya suka nulis blog. Kalo tau, malu saya*

Seoul 20 Jan 2016  08.30 PM

Kembalilah hangat

Aku ingin menari-nari,
di hamparan rumput hijau,
di bawah langit biru.

Aku ingin bernyanyi dengan nadaku,
dimana aku bebas mengubah lirik,
dan memainkan instrumen apapun.

Aku rindu itu.
Mari menciptanya malam ini.
Sampai besok ketika mata terbuka, matahari kembali hangat.


Seoul 20 Jan 2016  08.15 PM

Jenuh pun memuncak

Saya sedang berada di puncak,

Puncak kejenuhan dan kebosanan.
Mungkin karena winter yang terlalu menusuk.
Mungkin karena ini liburan winter tapi saya harus tetap stay di sini dan ikut kelas.
Mungkin karena kegiatan yang terbatas, cari part time yang pas ga gampang.
Mungkin karena bosan melihat research proposal yang kembali harus di edit dan di lengkapi. Mungkin karena bosan membaca jurnal.
Mungkin karena di 'tuntut' punya penghasilan tetap untuk bantu-bantu.
Mungkin karena beberapa projek yang buntu ide atau saya yang terlalu malas.
Mungkin karena sedih sendiri.
Atau mungkin karena yang ditunggu belum datang. 

Saya bosan.
Saya jenuh.
Saya harus melakukan sesuatu yang baru. Tapi apa?

Ayolaaah~ berhenti mengeluh!


Seoul 20 Jan 2016  08.10 PM

19 Januari 2016

What! Korea Minus 20 sampai 25 derajat celcius?

Pagiii~

Pagi-pagi bangun tidur ngecek berapa suhu di luar sana dan jreeeng udah minus 14 derajat celcius and feels like minus 20 derajat celcius aja. Brrrr... parah dinginnya.

Lanjut cek facebook, teman-teman udah pada ngepost betapa dinginnya Korea hari ini, di beberapa kota malahan ada yang sampe minus 25 derajat dan di beberapa kota lagi ada yang saljunya badai banget tebelnya, heu.. -Di Seoul saljunya lagi ga ada-an tapi dinginnya ampuuun, huhuhu... buka selimut aja susah banget yang alhasil bikin mata terpejam lagi sampe agak siang huhuhu... tugas-tugas apa kabar.  Dingin kali ini saya lawan dengan selimut dua lapis dan baju dua lapis dan sweater dua lapis plus kaos kaki bulu super tebel kalo mau tidur. Eits, juga di tambah kupluk. Kebayangkan ripuhnya dress-up kalo mau tidur hehehe... iya, kalo mau tidur yang kebuka cuma bagian mata aja, atau bahkan kalo dingin parah semua terbenam di dalam selimut. Eniwey, berapa derajat sih kulkas kita atau freezer kita di rumah? Soalnya disini genangan air di luar udah pada membeku jadi es aja.

Lho, kan ada penghangat ruangan? Kenapa tidur dobel-dobel gitu pakaiannya?
Iya, ada banget dan anget banget, tapi berakibat sama tagihan gas yang ngejebluk. Saya lagi belajar irit make penghangat karena tagihan bulan kemaren 123.000 won yang kurang lebih setara dengan 1.300.000 rupiah. Heu.. bikin saya sesak napas. Untung di bagi dua sama temen serumah. 

Scrolling down halaman facebook dan nemu artikel sebuah berita di Korea. Di nyatakan bahwa enam orang meninggal karena suhu yang ngedrop banget. Ke enam orang itu berusia lanjut dan memang sudah lemah karena beberapa penyakit, dan makin ngedrop karena suhu yang makin nakal makin hari. Tiga orang ditemukan meninggal di rumah dan tiga orang meninggal di jalanan. Mereka tinggal sendirian katanya. Huhuhuhu... jadi sediiih.

Banget! Dingin-dingin gini bawaannya inget suami~ hadjuuuhhh. Karunya pisan nu LDR-an. Happy LDR we lah nya~ 

Well, hari ini ada teman dari Indonesia yang lagi visit Korea, dan saya harus bertemu. Pertanyaannya adalah, berapa lapis pakaian yang akan saya pakai hari ini? hahaha :D

See ya!

Seoul 19 Jan 2016  11.51 AM

17 Januari 2016

Berakhir, begitu.

Rasa itu tak bisa ku lipat dan ku susun rapi,
bagaimanapun kau mengajariku,
membuat garis dan membuka laci,
semua akan kembali berhamburan.

Tangga itu tak akan pernah habis,
bagaimanapun aku berusaha berlari melangkah,-

dengan cepat atau lambat,
semua akan berakhir,
begitu.


Seoul 17 Jan 2016  07.04 PM


15 Januari 2016

Jeju Tanpa Visa Lho~ Cuss ^^

Taraaaaa~ 
Udah masuk tahun 2016 ajaaa.. 
Udah tanggal 15 tapi baru posting tulisan 2 biji doank (termasuk yang ini), heu.. males banget sih saya! *teke*

Setelah mengurung diri di kamar dan nangis-nangis gogorowokan (maaf) di akhir tahun karena Visa Jepang di tolak, saya dan suami mulai berpikir keras, gimana caranya bisa ketemuan tanpa harus pulang ke Indonesia (soalnya waktu dan biaya ga memungkinkan). Jreeeng~ hasil dari ngobrol-ngobrol sama temenn-temen dan hasil gugling, ketemulah jawabannya~ yihaaaa... JEJU ISLAND!

Iyes.. sekalianlah yaa kita honeymoon. Honeymoon yang sempat tertunda. Cieee~ ehem! 
Jadi, hasil gugling kami menyatakan bahwa buat pergi ke Pulau Jeju kamu ga perlu bikin Visa, asaaall~ kamu pake direct flight yang ke Jeju. Iyes.. artinya tanpa transit-transit dulu. Buat mastiin segala-galanya (takut gagal lagi), saya sampe nelpon ke Imigrasi Jeju lho. Dan benar aja, ke Jeju itu tanpa Visa alias Visa On Arrival. Jadi ga butuh tuh print-out buku tabungan 6 bulan, itinerary, atau bukti booking kamar. Yang dibutuhin cuma passport yang masih berlaku dan tiket pesawat pulang. Soalnya buat tourist, Jeju cuma ngasih izin tinggal selama 1 bulan aja. Waktu itu saya agak panik, karena ternyata passport suami nyisa 5 bulan lagi~ huhuhuhu... sementara rata2 negara ngasih syarat minimal 6 bulan sisa masa berlaku. Hadjuuuhh.. lagi-lagi saya nelpon Imigrasi Jeju, daaaaan~ taraaa, jawabannya boleh. Alias ga masalah sisa waktu berapa bulan. Yang penting passport masih berlaku.

Tapi kemaren itu, saya jaga-jaga aja~ saya siapin semua-muanya walo udah jelas ga diminta. Saya siapin itinerary dan bukti booking kamar. Hehehe~ trauma Jepang kemaren. Ga boleh gagal lagi, men!

Jadiii... buat yang mau liburan tanpa harus ribet-ribet ngurus Visa, bisa ke Jeju lhooo~
Eh, tapi btw, ada 11 negara yang musti urus Visa (silahkan cek sendiri ya). 

Terus, Jeju gimana?
Aaaaahhh~ satu minggu ga cukup. Jeju, oke beud!
Tentang segala isi Jeju, di postingan selanjutnya yaaa~


Seoul 15 Jan 2016  05.31 PM

13 Januari 2016

Visa Jepang Di Tolak? Tersenyumlah~

Visa Jepang Di Tolak? Tersenyumlah~
Heu.. judul yang susah banget. Gimana mau senyum kalo plan yang udah dibikin semateng mungkin harus sirna karena visa di tolak. Belum lagi kalo tiket pesawatnya proses refund nya repot bin ribet.

Jadi saya berencana taun baruan di Jepang bareng suami. Melepas kangen setelah sekian lama dipisah jarak kurang lebih 846 miles. Jangan ditanya rasanya ketika visa ditolak. Huhuhu... waktu itu saya nangis seminggu-an. Tiap pagi pas bangun tidur rasanya seseeeek banget. Berharap cuma mimpi. Parahnya pas dapet kabar buruk itu deadline paper UAS di depan mata. Parah dehh terpuruknya (heu). 

Saya sih pede aja visa bakal di accept sama kedutaan Jepang. Kenapa? Karena sebelum apply saya udah cari banyak informasi termasuk teman-teman yang bilang klo visa ke Jepang gampang kok. Apalagi kalo punya surat sakti kalo kita adalah penerima beasiswa pemerintah (punya income tetap dan ga akan macem-macem karena data kita juga jelas). Aman daah~ sehari juga jadi. Gitu katanya. Dan perlu digarisbawahi, semua dokumen yang mereka minta sudah saya penuhi.

Singkat cerita saya pergi ke kedutaan Jepang di Korea. Ngumpulin semua berkas sendiri. Pergi ke kedutaannya sih bareng temen yang juga mau buat visa Jepang tapi rombongan gitu. Jadi temen saya bantu bikinin visa temen-temennya, empat orang. 

Langsung aja yaa, ga usah cerita detail. Saya jadi keheul lagi.. heu..

Intinya visa saya ditolak lebih awal dibanding temen-temen saya (mungkin karena saya urus sendiri, bukan grup atau rombongan). Saya email kedutaan Jepang dan nanya alasan kenapa di tolak. Tapi mereka bilang, ga bisa dikasih tau alesannya. Udah aturannya gitu katanya. Ga nyerah, saya bilang kalo ada keraguan kenapa ga panggil saya dan wawancara. Dan selesai. Mereka ga gubris lagi email saya. Heu.. kejam. Ditolak tanpa tau alasan. 

Beberapa hari kemudian ternyata temen saya yang satu grup itu pun, 2 orang di tolak visa nya dan tiga orang memilih untuk meng-cancel aplikasi. Karena kabar punya kabar kalo di cancel sebulan kemudian bisa apply lagi. Tapi eng-ing-eng.. ternyata sama aja, yang reject atau cancel baru bisa apply visa setelah 6 bulan. OMG!

Jangan salahkan saya dan teman saya yang berspekulasi macam-macam (karena mereka ga mau kasih tau alasan). Dari beberapa sumber dan hasil analisis kami, saya dan teman menyimpulkan bahwa:

1) kalo mau apply visa kamu harus punya banyak saldo akhir di bank. Nah, jumlahnya ga jelas karena mereka ga minta. Setau kami, berdasarkan teman-teman yang udah pergi jalan ke Jepang, asal punya income tetap perbulan semua aman. Tapi, ada kabar lagi kalo minimal kamu harus punya 1 juta won. Tapiii.. ada kabar lagi kalo kamu harus punya minimal 250rb won per hari. Jadii.. kalo kamu mau tinggal di Jepang selama 8 hari, kamu harus punya duit minimal 8x250rb won = 2 Juta won atau setara 22 juta rupiah. Heu.. agak ga mungkin untuk pelajar.

2) Isu serangan bom di Paris. Naaahh, pas saya dan teman-teman apply itu pas lagi heboh-hebohnya bom di Paris itu. Dan kami semua muslimah berkerudung (kecuali satu orang, engga berkerudung dan bukan Islam).  Kabar punya kabar kalo Jepang memperketat yang masuk ke negaranya.

3) Berita salah satu orang Indonesia yang ditangkep pemerintah Korea karena di duga sebagai teroris. Naaah.. pas saya dan temen apply, berita ini lagi kenceng banget. Iya, ada satu orang Indonesia di Korea yang ditangkap karena di duga ikut organisasi terlarang, semacam teroris gitu. Terakhir denger sih di deportasi. Ini niiihh~ pas ada berita ini orang Indonesia emang lagi di perhatiin banget.

4) Ada satu teman asing saya yang denger berita kalo di negara sana lagi agak sensi sama Islam. 

5) Kalo kamu mau berangkat rombongan. Make sure kamu beli tiket pesawat samaan sama temen yang lain. Dan tentunya berangkatnya pun harus samaan. Ga boleh ada yang duluan atau nyusul-nyusul gitu. Dengan pesawat yang sama tentunya. Kecuali kalo kamu pake Tour and Travel Agent yaa.. mungkin beda lagi urusannya.

6) Kalo kamu mau berangkat rombongan. Make sure itinerary nya sama, jangan ada yang beda.

7) Another case. Ada salah satu temen saya yang apply visa ke Jepang dan dipersulit karena duit doi terlalu banyak. Hahahaha... punya banyak uang di curigai, uang sedikit syalaahh. Lalala. Iya,, temen saya nyambi kerja gitu, jadilah otomatis duitnya banyak. Sampe di wawancara gitu dehh.. heu. 

Jadi?

Entahlaah~ ini cuma kabar-kabar saja. Saya sebenernya ga mau nebak-nebak. tapi karena mereka ga mau kasih tau alasan yaaa... jadi saya dan teman menebak-nebak. CMIIW yaa.

Terakhir, tidak mau meninggalkan jejak buruk dengan marah-marah atau sejenisnya (temen pernah liat ada orang marah2 di embassy karena visa ditolak), saya kirim email terakhir ke kedutaan Jepang (karena gemes dan penasaran), baik-baik dan sopan-sopan (nanya ke beberapa temen buat make sure kalo bahasa saya sopan). Intinya saya kasih masukan, agar kedua belah pihak tidak berspekulasi negatif, ada baiknya diadakan interview kalo memang ada keraguan terhadap applicant. Begitu. Sekian dan terima kasih. ^^v

Tanya: kenapa kamu ga bikin Visa Visit aja? Kan mau ketemu suami? 
Jawab: Lebih ribet lagi syaratnya, pake bukti bill telepon suami lah, ini lah, itu lah. Toh emang saya juga mau jalan-jalan di Jepang, jadi saya bikin visa tourist. Lagian suami belum lama tinggal di Jepang. 

Eniwey, ini case bikin visa Jepang dari Korea yaa~ entahlah kalo dari negara lain.

Apapun itu~ tersenyumlah. Pasti ada cerita yang lebih keren setelahnya. 

Seoul 13 Jan 2016  07.54 AM