10 Juli 2016

Etika Bergaul (Part 2) Informasikan seperlunya aja

Dalam sebuah grup yang semua anggotanya perempuan. Beberapa sudah menikah - beberapa masih single - beberapa sudah menjadi ibu - beberapa mahasiswi - beberapa ibu rumah tangga.

Satu chatingan masuk. Isinya ingin memperkenalkan pendatang baru~

"Selamat datang. Mba A ini suaminya kerja di (salah satu perusahaan besar -saya ga sebut ya-) punya anak (ada angka). Dan Mba B alumni (sebuah perusahaan yang besar juga -saya ga sebut ya-) dan sekarang full time mom dengan anak (ada angka). Selamat bergabung di grup emak-emak"

Apa yang kurang tepat? Saya tidak bilang salah ya, tapi kurang tepat.
Saya sendiri awalnya engga ngeh. Tapi kemudian ada satu teman bilang : yang diperkenalkan siapa, tapi kenapa bawa-bawa pekerjaan suami, bawa-bawa perusahaan. Kemudian kami berandai, andai perusahaan tempat beliau-beliau (pernah) bekerja tidak sebesar dan seterkenal itu apakah akan disebutkan. Lalu seberapa penting menyebutkan itu dalam sebuah perkenalan awal. Kami kira itu bisa dijelaskan nanti - ketika ada yang bertanya. Kedua, teman saya yang masih single bertanya : "ini grup emak-emak ya? saya harus keluar donk." Dan saya juga mulai berpikir sama. Heu - 

Bergaul itu susah-susah gampang ya. Rangkaian kata benar-benar harus dipilih. 
Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa merangkai kata dengan baik ya. Menginformasikan seperlunya. Ada banyak hati dan perasaan yang harus di jaga. Kalau belum sanggup, maka diam. Sebut nama sudah cukup rasanya ^^ selanjutnya serahkan pada orang yang bersangkutan. 

Akan beda case ya kalau situasinya seminar atau apalah yang memang 'kemahiran' sesorang menjadi nilai jual dan bagian dari sebuah acara. 


Seoul 10 Juli 2016  05.11 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar