18 Oktober 2015

Bahagia Sempurna? Seperti ini ^^

Mari berbicara tentang mimpi dari banyak para gadis. 
Kebanyakan dari mereka bermimpi, berkeinginan untuk mengakhiri kisah kesendiriannya dengan cara yang paling cantik. Tidak sedikit prosesnya dibuat sedemikian rupa dengan alasan sekali seumur hidup. Iya, menikah. 

Seperti mereka, saya juga menginginkan yang sama. Berdampingan dengan pangeran pilihan yang saya cinta dan begitupun sebaliknya, ia mencintai saya, penuh dan seutuhnya *syarat mutlak*. Pernikahan bak dongeng-dongeng princess di negeri Disney. Indah dan sempurna. Kemudian diperlakukan layaknya ratu sehari. Dengan gaun yang megah dan pesta yang spektakuler. 

Satu hari ketika saya masih SMA, saya ingat betul tentang mimpi yang satu ini. Ini benar-benar mimpi, bunga tidur yang saya harap bisa jadi nyata suatu saat nanti. "Saya akan menjemputmu dengan seratus kereta kuda," pangeran dalam mimpi yang rupa nya ga keliatan sedikitpun. Bangun-bangun? Senyum-senyum sendirilah saya, sambil mikir~ 'eta pangeran mani dahsyat punya seratus kereta kuda'. Di kampung saya banyak delman, tapi rasanya moal ka nepi saratus ekor mun mau di sewa oge (sorry~ bahasa sunda nya keluar) hihihi~ Iya, sampai detik ini saya menulis, saya masih ingat benar mimpi itu. Bahagia yang sempurna- pada zamannya.

Lama kelamaan, semakin saya dewasa *ttsaaahhh*, saya mulai tahu bahwa definisi bisa dan akan berubah. Buat saya yang sudah dewasa ini *pengen dibilang dewasa, wae lah nya* bahagia sempurna adalah ketika usaha sudah benar-benar maksimal dan kemudian saya mendapatkannya. Bahagia sempurna adalah ketika bukan saja wajah yang tersenyum-senyum, tapi hati ini. Bahagia sempurna adalah ketika disamping saya ada si dia, pilihan saya seutuhnya. Dari dulu ya, sok sieun (takut) saya mah kalo harus melanjutkan cerita hidup dengan orang yang.. heu~ 'saha dia teh?' ~ gitulah kurang lebih. Silahkan bayangkan dan pahami sendiri. 

Bahagia sempurna adalah seperti ini :

20 September 2015 ^^ Saaaaaaaah~
Tidak lagi perlu seratus kereta kuda putih. Tidak lagi perlu jadi ratu sehari dengan gaun yang bertabur swarovski *ketang, mun aya mah gapapa*. Tidak perlu lagi pesta yang megah dan mewah *barijeung ngutang~ hihihi ^^v* 

Yang diperlukan hanyalah pangeran yang memperlakukan saya sebagai ratu, bukan hanya dalam satu hari, tapi selama-lamanya~ *tsaaaaahhh*, sambil ngiceupan si dia *tiing-tiing*

Selamat hari Minggu ^^

Seoul 18 Oktober 2015    08.25 AM



Tidak ada komentar:

Posting Komentar