11 Desember 2010

hilang

Ketika sebuah keputusan harus di ambil, kemudian konsekuensi yang harus di rasa.
Sedihnya menusuk. Teramat sepi.

Akhir waktu ini, saya putuskan banyak hal, bukan karena pilihan yang banyak, tapi sebaliknya. Menggila rasanya harus pergi jauh dari guru-guru Korea yang luar biasa, teman-teman Korea yang selalu memiliki semangat tinggi. Belum lagi saya harus mengubur mimpi saya sendiri, mimpi besar saya, cita-cita tertinggi saya saat ini, terbang ke Korea. Juga, perpisahan atas nama masa depan dengan teman-teman kuliah. Dan satu hal, penantian, yang saya harap tak panjang. Dan terakhir, saat ini, kamu, kamu yang putuskan harus berubah, pergilah, pergi jauh sebelum saya merasa kehilangan lagi, lebih dalam.

Diam adalah pilihan terbaik saat ini. Dan meninggalkan hati baik-baik di kamar kost ketika akan melangkah keluar adalah jawabannya.

Rasanya lumer, perih, menjijikan, gila, bodoh, dan lemas, sangat. Bukan lagi air mata yang bisa menggambarkan ini. Entahlah. Semua terjadi pada satu waktu. HILANG. H.I.L.A.N.G.
Sangat paham bahwa menulis di blog tidak menyelesaikan semua, tapi saya lega dan puas dengan menulis.
God, rasanya saya belum siap dengan semua ini,, tapi bukankah saya harus siap? Saya belum bisa membaca semuanya.

Untukmu, apa yang dilakukan ketika merasa benar-benar kehilangan?

Aigoooo,, can do nothing for this, God.

9 Desember 10 09.05 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar