27 November 2014

Siapa namamu?

Lagi sering ngeluh. Entah karena cape atau karena masalah. 
Setiap pulang ngampus pasti mikir ini itu, entah tugas entah yang lain. 

Kampus saya track nya lumayan naik turun. Bukan lumayan lagi, heu~ tapi amat sangat. Saya sama temen suka bilangnya naik turun gunung. Klo cari makan turun gunung. Kalo balik ke asrama namanya naik gunung. 

Dan ini yang sering saya lihat. Setiap pulang ke asrama selepas kelas, sekitar jam 1.30, saya selalu bertemu dia, perempuan Korea. Dia spesial. Wajahnya cantik. Tubuhnya mungil. Selalu sendiri kemana-mana. Penuh semangat meski dia berbeda. Kedua kakinya berukuran kecil sehingga mengharuskan dia memakai tongkat besi. Saya bilang dia sangat semangat. Naik turun gunung dengan tas ranselnya, dengan kedua tongkatnya, dengan cuaca yang dingin, dan sendiri. Dan ini saya, kurang bersyukur, selalu mengeluh.

Saya sering melihat dia naik gunung. Banyak pertanyaan yang muncul kemudian. Bagaimana dia mengatur waktu? Bagaimana dia menenangkan diri? Bagaimana dia bisa sekuat ini? Tentunya dengan keadaanya dia membutuhkan waktu lebih banyak untuk pergi ke kampus, ke perpustakaan. Entahlah, dengan budaya korea yang selalu dan serba cepat, bagaimana ia harus berada di tengah-tengah itu? Dan ini saya, kurang bersyukur, selalu mengeluh.

Setiap saya bertemu, dia selalu sendiri. Saya mulai menerka-nerka alasannya. Apapun itu, dia luar biasa. Kuat. Dan tentunya percaya diri. Dan ini saya, kurang bersyukur, selalu mengeluh.

Ia menampar saya. 

Siapa namamu?

Seoul. 28 Nov 14  01.49 AM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar